18 Mei 2012

QORIN

Qorin berasal dari bahasa Arab "qoriin" yang berarti: "teman atau kawan" (Kamus Al Munawwar halaman 1114). Dalam kitab Mu’jamul Buldan: 4/319 disebutkan bahwa qorin artinya "sahabat" atau "segala sesuatu yang dibandingkan dengan sesuatu yang lain".



Mungkin doppelganger juga sebenarnya adalah qorin, hanya saja orang non muslim mengistilahkannya sebagai doppelganger.

Syaikh Ibnu Utsaimin ditanya, “Apa itu qorin?” Beliau menjawab, “Qorin adalah setan yang ditugasi untuk menyesatkan manusia dengan izin Allah. Dia bertugas memerintahkan kemungkaran dan mencegah yang ma’ruf. 

“ syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia[170]. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.” (QS. Al-Baqarah: 268)
[170] Balasan yang lebih baik dari apa yang dikerjakan sewaktu di dunia.

Akan tetapi, jika Allah memberikan karunia kepada hamba-Nya berupa hati yang baik, jujur, selalu tunduk kepada Allah, lebih menginginkan akhirat dan tidak mementingkan dunia maka Allah akan menolongnya agar tidak terpengaruh gangguan jin ini, sehingga dia tidak mampu menyesatkannya. (Majmu’ Fatawa, 17:427)

Setiap manusia pasti disertai teman yang akrab dan dekat yang disebut qorin. Qorin yang satu dari bangsa jin dan yang satu dari malaikat. Siapapun manusia apakah pria atau wanita, penguasa atau pengusaha, pejabat atau penjahat, ulama atau umara, kiyai atau priyayi, muslim atau mujrim, korporator atau koruptor, pendidik atau anak didik, majikan atau karyawan, pengurus atau pegawai, pemuda atau pemudi, orang tua renta atau muda belia, anak-anak atau dewasa, dosen atau mahasiswa, pegawai negeri atau swasta, bahkan Nabi sekali pun oleh Allah disertakan "qorin" sebagai teman, kawan atau sahabat.

Dan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 “Tidak seorang pun dari kalian kecuali telah diwakilkan kepada qarinnya dari Jin.” Shahabat bertanya, “Juga kepada engkau wahai
Rasulullah.” Beliau menjawab, “Juga kepadaku
Namun Allah telah membantuku sehingga (qarinku) masuk islam (boleh juga diterjemah sehingga aku selamat darinya). Maka dia tidak menyuruhkan kecuali hanya dengan kebaikan,” (Dikeluarkan oleh Imam Muslim dari Ibnu Mas’ud)
Juga suatu hari hari ‘Aisyah radhiyyallahu ‘anha cemburu terhadap Rasulullah yang keluar di waktu malam, maka beliau bersabda, “Apakah syaithanmu telah mendatangimu?”
Aisyah menjawab, “Wahai Rasulullah, apa bersama saya ada syaithan?”
Beliau menjawab, “Iya.”
Aisyah bertanya, “Apakah bersama setiap insan?”
Beliau menjawab, “Iya.”
Aisyah bertanya, “Juga bersama engkau, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Iya. Tapi Allah membantuku terhadapnya sehingga aku selamat.”
(Dikeluarkan oleh Imam Muslim
)

Nabi Muhammad saw memang juga manusia tetapi beliau secara khusus dilindungi, dipelihara dan dijaga oleh Allah sehingga qorin jin/syetan tidak menjerumuskannya.

Hadis tersebut mengandung inti sari bahwa:
Allah menciptakan manusia sekaligus menciptakan pula dua qorin baginya yaitu qorin malaikat dan qorin jin/syetan yang mempunyai tugas utama sebagai pembisik.

Qorin yang baik yaitu qorin malaikat yang membisiki manusia dengan mengajak manusia berbuat kebajikan, kebenaran, kejujuran dan sifat-sifat mulia lainnya.
Qorin yang tidak baik adalah qorin jin/syetan yang membisiki manusia untuk mempengaruhi manusia berbuat keburukan, kejahatan, kecurangan, kezholiman, kedengkian dan sifat-sifat tercela lainnya.

Qorin adalah mahluk gaib (tidak nampak oleh kasat mata) yang harus dipercaya keberadaannya. Orang yang bertaqwa dan beriman harus percaya kepada mahluk gaib yang diciptakan Allah. Tidak mempercayainya berarti mutu ketaqwaan dan keimanannya masih perlu dipertanyakan.

Qorin jin/syetan mengandung dua pengertian, arti khusus dan arti umum. Dalam arti khusus adalah yang disertakan Allah kepada setiap manusia sejak dilahirkan. Dalam arti umum adalah syetan atau godaan yang hadir dalam kehidupan manusia yang jauh dari petunjuk Allah, lalai menjalankan perintah-Nya dan tidak menjauhi larangan-Nya.

Sebagai ilustrasi keberadaan qorin adalah apabila suatu saat manusia mengalami pergolakan batin atau bimbang menentukan pilihan, tiba-tiba ada semacam bisikan dalam jiwa atau benak manusia untuk mengambil sikap mana yang harus ditentukan atau mana yang mesti dipilih. Pada saat itulah qorin menjalankan tugas utamanya memberikan bisikan. Bisikan tersebut dapat berupa bisikan baik atau bisikan buruk.

Jika seseorang sedang asyik bekerja, membahas sesuatu dalam rapat atau menjalankan seminar & lokakarya, tiba-tiba terdengar adzan yang mengajak manusia menjalankan sholat untuk merebut kemenangan, bisikan manakah yang dipilihnya, sholat dulukah ? Qorin berperan dalam kondisi demikian.

Tugas jin Qorin


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ما منكم من أحد إلاوقد وكل به قرينه من الجن

“Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” (HR. Muslim)


Imam An-Nawawi mengatakan, “Dalam hadis ini terdapat peringatan keras terhadap godaan jin qorin dan bisikannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi tahu bahwa dia bersama kita, agar kita selalu waspada sebisa mungkin. (Syarh Shahih Muslim, 17:158)


Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Munajid menjelaskan, “Berdasarkan perenungan terhadap berbagai dalil dari Alquran dan sunah dapat disimpulkan bahwa tidak ada tugas bagi jin qorin selain menyesatkan, mengganggu, dan membisikkan was-was. Godaan jin qorin ini akan semakin melemah, sebanding dengan kekuatan iman pada disi seseorang.” (Fatawa Islam, tanya jawab, no. 149459)

Apakah qorin juga menyertai manusia setelah dia meninggal?
Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan, “Apakah qorin ini akan terus menyertai manusia, sampai menemaninya di kuburan? jawabnya, Tidak. Zahir hadis –Allahu a’lam– menunjukkan bahwa dengan berakhirnya usia manusia, maka jin ini akan meninggalkannya. Karena tugas yang dia emban telah berakhir. Ketika manusia mati maka akan terputus semua amalnya, kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya. (HR. Muslim). (Majmu’ Fatawa, 17:427)
ada juga yg mengatakan bahwa setelah manusia mninggal jin qorin itu tetap ada sampai kiamat

Sering kita dengar cerita penampakan seseorang yang sudah meninggal yang biasanya langsung (berdasarkan tradisi) dihubung – hubungkan dengan lupa membuka tali kafan waktu memakamkan, orang tersebut matinya tidak sempurna, arwahnya gentayangan dan lain – lain.

Sesungguhnya itulah si Qorin yang beraksi. Tujuannya tiada lain untuk membuat kita sesat, percaya kepada keyakinan yang salah, membawa kepada kemusyrikan.

Ada amalan bagi kita umat Rosul supaya dijauhkan dari Qorin. Pertama-- qiamullail, kedua-- berbakti dan mendoakan kedua orang tua, ketiga--senantiasa membaca Al Qur'an.

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar