26 Maret 2016

PLDs (PROGRAMMABLE LOGIC DEVICES) - PERANCANGAN KOMPONEN ELEKTRONIKA TERPROGRAM



PLDs (PROGRAMMABLE LOGIC DEVICES)


1.             Sejarah PLDs
Sifat pemrograman : X artinya terhubung (belum terprogram). Pemrograman dilakukan dengan cara memutus “fuse” yang ada pada tanda X. Tidak dapat diprogram ulang.
Programmable Logic Devices (PLDs) diperkenalkan pada pertengahan tahun 1970-an. Konsep dasar dari PLD sendiri adalah bagaimana membuat sebuah sirkuit logika kombinasional yang bersifat programmable (mampu diprogram). Sirkuit kombinasional merupakan sirkuit yang di dalamnya tidak memiliki elemen memori. Hal ini berbeda dengan microprocessor yang mampu menjalankan sebuah program, namun nantinya mempengaruhi perangkat keras yang telah sudah ditentukan terlebih dahulu. Sedangkan kemampuan pemrograman PLD sudah direncanakan pada tingkat perangkat keras. Dengan kata lain, PLD adalah sebuah chip yang memiliki tujuan utama agar nantinya mampu mengatur perangkat keras sedemikain rupa sesuai dengan spesifikasinya.

Gambar 1. Programmable Logic Devices

Generasi PLD yang pertama dikenal dengan nama PAL (Programmable Array Logic) atau PLA (Progrramable Logic Array). Selanjutnya, pada awal tahun 1980-an, tambahan untaian logika ditambahkan pada tiap-tiap output PLD. Output baru tersebut diberi nama Macrocell yang diisi flip-flop, gerbang logika dan multiplekser. Selain itu, Macrocell sendiri juga bersifat programmable. Apalagi pada cell tersebut disediakan sinyal feedback yang berasal dari output sirkuit ke progrramable array.
Sinyal tersebut nantinya akan memberikan PLD tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi. Struktur baru dari PLD inilah yang kemudian secara umum diberi nama PAL (GAL). Arsitektur yang serupa juga dikanal dengan sebutan PALCE (PAL CMOS Electrically erasable/programmable). Semuanya (baik PAL, PLA, PLD, maupun GAL/PALCE) secara umum kini lazim disebut sebagai SPLDs(Simple PLDs).
Gambar 2. Macrocell

Berikutnya, beberapa perlangkapan GAL dibuat pada chip yang sama dengan menggunakan penjaluran (routing) yang lebih canggih, menggunakan teknologi silikon yang lebih rumit serta beberapa tambahan yang menjadi ciri khas, seperti dukungan JTAG, dan antarmuka untuk beberapa standar logika. Pendekatan ini kemudian dikenal dengan nama CPLD (Complex PLD). CPLD saat ini lebih tekenal karena kepadatan (density) yang tinggi, hasil yang memuaskan, dan biaya yang cukup rendah (CPLD dapat dibeli dengan harga kisaran 1 dolar saja).
Gambar 3. CPLD
Akhirnya, pada pertengahan 1980-an, FPGA(Field Proframmable Gate Arrays) mulai diperkenalkan. FPGA berbeda dari CPLDs dari segi arsitektur, teknologi, ciri khas serta dari segi biaya. FPGA utamanya ditujukan untuk implementasi yang membutuhkan ukuran besar besar, serta  untuk sirkuit yang memiliki kemampuan tinggi.
Dari penjelasan singkat di atas, dapat disingkat sejarah evolusi PLD pada tabel berikut :
PLDs
Simple PLD (SPLD)
PAL
PLA
Registered PAL/PLA
GAL
Complex PLD (CPLD)
FPGA

Semua jenis PLD (baik simpel atau kompleks) bersifat non-volative. Mereka semua bersifat OTP (One-time programmable) atau hanya sekali pemrograman saja. PLD dapat bersifat reprogrammable (dapat diprogram ulang) dengan menggunakan EEPROM atau Flash memory (pada umumnya, sekarang menggunakan flash memory). Di sisi lain, FPGA bersifat volatile sehingga digunakan SRAM untuk menyimpan koneksi. Selain itu, dibutuhkan konfigurasi ROM untuk mengisi koneksi antara satu dengan yang lain saat dihidupkan daya listrik. Bagainampun juga, pilihan non-volatile seperti menggunakan antifuse.

2.             PAL (Programmable Array Logic)
Programmable Array of Logic (PAL) adalah chip sederhana yang dapat diprogram dengan 2 jenis gerbang logika sebagai penyusun logic array. Arsitektur PAL sangat sederhana. Gerbang-gerbang OR disusun membentuk array kemudian setiap input yang ada disusun melintang terhadap input ke gerbang.
Sifat pemrogramannya yaitu dapat diprogram secara manual atau menggunakan bantuan komputer. Program PALASM + EPROM (Erasable Programabel Read Only Memory) Porgrammer. Sifat program memutus fuse. Dengan program pada PAL dapat melakukan read/write dan menyimpan intern maupun ekstern (dari ke disket, CD, Hardisk, dll).
Gambar 4. Diagram blok PAL





PAL memiliki matrik AND yang dapat diprogram sedangkan matrik OR-nya
tetap. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini.


Gambar 5. PAL yang mempunyai 3 input dan 4 output

3.             PLA (Programmble Logic Array)
Programmable Logic Array dikenalkan pada awal tahun 70-an. PLA adalah chip yang dapat dikonfigurasi sekali yang mengandung gerbang AND dan OR untuk mengimplementasikan fungsi logika sederhana. Perangkat PLA dapat didefinisikan oleh tiga parameter:
v  Jumlah masukan,
v  Jumlah gerbang AND (kondisi),
v  Jumlah gerbang OR (sebagai modul keluarannya)
Gerbang logika yang digunakan tidak berubah konfigurasinya, sedangkan yang berubah hanya matriks penghubungnya yang dapat dikonfigurasi. Matriks penghubung berlaku seperti fuse (sekering). Variasi arsitektur dari PLA yang hanya merubah (switch) letak gerbang AND dan OR yang dapat dikonfigurasi adalah Programmable Array Logic (PAL).
PLA berisi beberapa buah gerbang AND dan gerbang OR dengan titik-titik hubung input/output tiap titik gerbang berupa matrik yang dapat diprogram oleh pemakai. Secara blok diagram PLA berisi dua blok gerbang yaitu blok gerbang AND dan blok gerbang OR seperti  pada gambar di bawah ini.


Gambar 6. Diagram Blok PLA




3.1     FPLA  (Field Programmable Logic Array)
FPLA mempunyai matrik AND dan matrik OR yang masing-masing  dapat diprogram seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.


Gambar 7. FPLA yang mempunyai 3 input dan 4 output

Tanda   pada matrik AND dan matrik OR adalah bagian yang dapat diprogram, dimana jika didalam IC PLA tanda      adalah merupakan dioda skring, dimana saat memprogram kita harus memutuskan dioda skring yang tidak diperlukan, sedangkan yang diperlukan dibiarkan tetap terhubung. FPLA mempunyai matrik AND dan matrik OR yang keduanya dapat deprogram sehingga sangat fleksibel, memungkinkan perancang untuk memilih dan memprogram hanya satu bentuk perkalian yang akan digunakan untuk tiap-tiap fungsi spesifik. Bentuk-bentuk perkalian ini kemudian dapat dipilih untuk dikombinasikan atau dijumlahkan dengan yang lainnya untuk membentuk  persamaan logika AND-OR (sum of Product term).

3.2     Complex Programmable Logic Device (CPLD)
Complex Programmable Logic Device (CPLD) merupakan pengembangan dari arsitektur PLA. Chip CPLD meliputi blok logika (macrocell) di tepi chip, dan matriks penghubung yang terletak di bagian tengah. Setiap macrocell memiliki struktur yang mirip dengan PLA, sehingga perangkat CPLD mirip sebagai seperangkat PLA pada satu chip yang dapat dikonfigurasi sambungannya.

Gambar 8. Interkoneksi matrix
CPLD biasanya berbasis Flash, yaitu konfigurasi macrocell dan matriks interkoneksi ditentukan oleh isi dari memori Flash on-chip. Hal ini menandakan bahwa CPLD tidak perlu dikonfigurasi setelah dinyalakan, tidak seperti SRAM berbasis FPGA. Perlu diingat bahwa ada juga FPGA berbasis Flash. Perbedaan utama antara CPLD dan FPGA bukan pada konfigurasi memorinya, melainkan pada arsitektur dasarnya.

4.             ROM
Sebelum PLD diciptakan, chip ROM dahulunya digunakan untuk membuat kombinasi fungsi logika yang berubah-ubah dari sejumlah masukan. ROM (Read Only Memory) merupakan memori yang bersifat non-volatile, yakni walaupun komponen sudah tidak dialiri arus listrik, data yang ada di dalam memori masih tetap tersimpan. Beberapa jenis ROM antara lain :

Gambar 9. Blok Diagram ROM


Gambar 10. Pemrogaman ROM sesuai dengan tabel kebenaran

Tabel 1. Tabel kebenaran ROM
Input

Output
14
13
12
11
10
A7
A6
A5
A4
A3
A2
A1
A0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0


1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1

4.1         PROM
(Programmable Read Only Memory), yakni sebuah chip memori yang data-nya dapat ditulis sekali saja. PROM adalah salah satu jenis ROM, merupakan alat penyimpan berupa memori (memory device) yang hanya bias dibaca isinya. PROM memang tergolong memori non-volatile, artinya program yang tersimpan di dalamnya tidak akan hilang walaupun komputer dimatikan (tidak mendapatkan daya listrik). Program yang tersimpan di dalamnya bersifat permanen. Biasanya digunakan untuk menyimpan program bahasa mesin yang sudah menjadi bagian hardware (perangkat keras) komputer. Contohnya adalah program yang men-start komputer ketika komputer baru dinyalakan (di-on-kan).
4.2         EPROM
(Erasable Programmable Read Only Memory), yakni sebuah chip memori yang dapat diprogram secara berulang-ulang dan dihapus menggunakan sinar UV (Ultra Violet). EPROM adalah jenis memori chip yang menyimpan data ketika satu dayanya dimatikan. Berbeda dengan PROM, isi EPROM dapat dihapus setelah diprogram. Penghapusan dilakukan dengan menggunakan sinar ultra violet. Dengan kata lain, itu adalah non-volatile, diprogram oleh perangkat elektronik yang memasok tegangan lebih tinggi daripada yang biasanya digunakan di sirkuit digital. Sekali diprogram, sebuah EPROM dapat dihapus dengan mengekspos ke kuat ultraviolet cahaya dari sumber cahaya-uap merkuri. Mudah dikenali oleh transparan leburan kuarsa jendela di atas paket, melalui mana silikon chip yang terlihat, dan yang memungkinkan paparan sinar UV selama menghapus.
4.3         EEPROM
(Electrically Erasable Programmable Read Only Memory), yakni sebuah chip memori yang dapat diprogram secara berulang-ulang dan dapat dihapus secara elektrik.
EEPROM adalah sejenis chip memori yang dapat menyimpan data secara permanen, tetapi isinya masih bisa dihapus secara elektris melalui program. Salah satu jenis EEPROM adalah flash memory. Flash memory biasa digunakan pada kamera digital, konsol video game, dan chip BIOS. Kelebihan utama dari EEPROM dibandingkan EPROM adalah ia dapat dihapus secara elektris menggunakan cahaya ultraviolet sehingga prosesnya lebih cepat. Beberapa jenis EEPROM keluaran pertama hanya dapat dihapus dan ditulis ulang (erase-rewrite) sebanyak 100 kali sedangkan model terbaru ias sampai 100.000 kali.
4.4         Flash Memory
Yakni tipe modern dari EEPROM, flash memory dapat dihapus dan ditulis lebih cepat daripada EEPROM biasa.
Flash memory adalah sejenis EEPROM yang mengizinkan banyak lokasi memori untuk dihapus atau ditulis dalam satu operasi pemrograman. Istilah awamnya yaitu suatu bentuk dari chip memori yang dapat ditulis, tidak seperti chip memori akses acak/RAM, memori ini dapat menyimpan datanya tanpa membutuhkan penyediaan listrik. Memori ini biasanya digunakan dalam kartu memori, kandar kilat USB (USB flash drive), pemutar MP3, kamera digital, dan telepon genggam.


4.5         EAROM (Electrically Alterable Read Only Memory)
EAROM yaitu ROM yang hanya dapat diubah atau dihapus dengan elektrik, baik untuk membaca atau menulis. Akan tetapi untuk menulis dan membaca jauh berbeda maka EAROM sering disebut memori sebagian besar dibaca. Operasi penulisan untuk EAROM memerlukan waktu 1 mili detik, sedangkan untuk pembacaan memerlukan waktu sekitar 1 mikro detik,  sehingga EAROM tidak dapat dipergunakan sebagai memori baca / tulis yang serba guna. Keuntungan EAROM, yaitu tidak mudah terhapus dan tidak memerlukan catu daya tambahan seperti baterai.



Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar