Kamu baca-bacain aku supaya mau ke kamu lagi ya?
Udah
ngerti Sayyidul Istigfar kan ya? Ku yakin kalian lebih fasih melafalkannya
daripada aku. Begitu pula tentang
faedahnya. Ku yakin kalian lebih mampu menjelaskan secara rinci.
Jadi,
beberapa tahun yang lalu Pak Kyai memberi ijazah amalan untuk membaca sayyidul
istigfar setelah Maghrib dan setelah Subuh. Saya sebagai murid, tentu saja
mencoba membiasakan diri untuk mengamalkan amalan dari Pak Kyai. Bu Nyai juga
pernah berpesan, gerakkan bibirmu ketika berdoa biar nggak kayak orang bisu,
ntar malaikatnya nyatet nya di buku amal begini “Rajin berdoa, keng buih”
(Rajin berdoa, tapi bisu :p)
Beberapa
waktu lalu, setelah sholat Maghrib saya lupa nggak baca sayyidul istighfar.
Lah, kok pas kebetulan di depan saya ada mantan ter- (Aku mau nulis terindah
tapi takut dilabrak -_- , nggak nulis terindah lah wong mantanku cuma 1, jadi
jelas terindah lagi :p). Spontan saja saya melafalkan sayyidul istighfar dengan
bibir bergerak namun tanpa suara. Eh lah dalah, mantanku lah kok matur ngeten, “Kon
moco mocoi aku ben seneng neng awakmu maneh?”, dengan nada sinis.
Astagfirullah!!11!!11!!
Spontan saya terkejut mendengarkan pernyataannya. Mengapa orang yang dulu ku sayang
jadi se-naif ini??wqwqwq. Saestu niki friend, kulo mbatin pas niku, “kok
sampean PD nemen toh mas, daripada men-dungo-i sampean, bukankah lebih baik
saya men-dungo-i #Mas R# yang udah ku nge-fans-i sejak SMP”. Hanya saja ku tak
berani mengungkapkannya secara langsung saat itu, karena ku tau orang yang di
hatinya sudah timbul benci, sebaik apapun niatmu, akan menjadi buruk di
matanya. (Sengaja di kode jadi #Mas R#, isin aku nek mas’e moco iki tenan :p)
Oke friend, sejak saat itu
ku berusaha keras biar nggak lupa baca sayyidul istighfar lagi biar nggak di
katain nge-doa-doa-in sang mantan biar jadi tertarik lagi sama aku.
0 komentar:
Posting Komentar